Follow Us @ana_runi

Kamis, 08 Maret 2018

MULTIMEDIA "Suara dan Audio"

06.03 0 Comments
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda dan getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu BENDA BERGETAR –> PERBEDAAN TEKANAN DI UDARA –> MELEWATI UDARA (GELOMBANG) –> PENDENGAR
Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”. Suara/bunyi biasanya merambat melalui udara. Suara/bunyi tidak bisa merambat melalui ruang hampa.
KONSEP DASAR
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan tekanan terjadi di udara sekitarnya. Pola osilasi yang terjadi dinamakan sebagai “GELOMBANG”. Gelombang mempunyai pola sama yang berulang pada interval tertentu, yang disebut sebagai “PERIODE”. Contoh suara periodik : instrument musik, nyanyian burung, dll Contoh suara nonperiodik : batuk, percikan ombak, dll 

Suara berkaitan erat dengan:
1. Frekuensi
– Banyaknya periode dalam 1 detik
– Satuan : Hertz (Hz) atau cycles per second (cps)
– Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f
Dimana c = kecepatan rambat bunyi
Dimana f = frekuensi

Contoh:
Berapakah panjang gelombang untuk gelombang suara yang memiliki kecepatan rambat 343 m/s dan frekuensi 20 kHz?
Jawab:
WaveLength = c/f = 343/20 = 17,15 mm.
Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi:
Infrasound 0Hz – 20 Hz
Pendengaran manusia 20Hz – 20 KHz
Ultrasound 20KHz – 1 GHz
Hypersound 1GHz – 10 THz
Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50Hz – 10KHz.
Sinyal suara musik memiliki frekuensi : 20Hz – 20Khz.
Sistem multimedia menggunakan suara yang berada dalam range pendengaran manusia. Suara yang berada pada range pendengaran manusia sebagai “AUDIO”, dan gelombangnya sebagai “ACCOUSTIC SIGNALS”. Suara diluar range pendengaran manusia dapat dikatakan sebagai “NOISE” (getaran yang tidak teratur dan tidak berurutan dalam berbagai frekuensi, tidak dapat didengar manusia).
2. Amplitudo
– Keras lemahnya bunyi atau tinggi rendahnya gelombang.
– Satuan amplitudo adalah decibel (db)
– Bunyi mulai dapat merusak telinga jika tingkat volumenya lebih besar dari 85 dB dan pada ukuran 130 dB akan mampu membuat hancur gendang telinga

3. Velocity
– Kecepatan perambatan gelombang bunyi sampai ke telinga pendengar.
– Satuan yang digunakan : m/s
– Pada udara kering dengan suhu 20 °C (68 °F)m kecepatan rambat suara sekitar 343 m/s

REPRESENTASI SUARA
Gelombang suara analog tidak dapat langsung direpresentasikan pada komputer. Komputer mengukur amplitudo pada satuan waktu tertentu untuk menghasilkan sejumlah angka. Tiap satuan pengukuran ini dinamakan “SAMPLE”.

ANALOG TO DIGITAL CONVERSION (ADC)
Adalah proses mengubah amplitudo gelombang bunyi ke dalam waktu interval tertentu (disebut juga sampling), sehingga menghasilkan representasi digital dari suara.
Sampling rate : beberapa gelombang yang diambil dalam satu detik.
Contoh : jika kualitas CD Audio dikatakan memiliki frekuensi sebesar 44100 Hz, berarti jumlah sample sebesar 44100 per detik.

DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC)
Adalah proses mengubah digital audio menjadi sinyal analog. DAC biasanya hanya menerima sinyal digital Pulse Code Modulation (PCM). PCM adalah representasi digital dari sinyal analog, dimana gelombang disample secara beraturan berdasarkan interval waktu tertentu, yang kemudian akan diubah ke biner. Proses pengubahan ke biner disebut Quantisasi. PCM ditemukan oleh insinyur dari Inggris, bernama Alec Revees pada tahun 1937.

Contoh DAC adalah: soundcard, CDPlayer, IPod, mp3player

PERKEMBANGAN FORMAT AUDIO
YEAR    PHYSICAL FORMAT                    CONTENT FORMAT
1979      Compact Disc (CD)
1985                                                                    AIFF
1987      Digital audio tape (DAT)
1990s    Digital Compact Cassette
1991      MiniDisc                                           ATRAC
1992                                                                   WAVEform (WAV)
           Dolby Digital surround cinema sound
1993                                                                   Digital Theatre System (DTS)
1995                                                                   MP3
1996      DVD
1999      Super Audio CD (SACD)             Windows Media Audio (WMA)
2000                                                                   Free Lossless Audio Codec
2001                                                                   Advanced audio coding (AAC)
2002                                                                  Ogg Vorbis
2003      DualDisc

BERBAGAI FORMAT AUDIO
AAC (Advanced Audio Coding) [ .m4a ]
  • AAC bersifat lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres secara sempurna, karena setelah dikompres terdapat data-data yang hilang).
  • AAC merupakan audio codec yang menyempurnakan MP3 dalam hal medium dan high bit rates.

Cara kerja:
1. Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan dibuang.
2. Menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan.
3. Dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan tingkat kekompleksitasan sinyal.
4. Adanya penambahan Internal Error Correction.
5. Kemudian, sinyal disimpan atau dipancarkan.

Kelebihan AAC dari MP3:
1. Sample ratenya antara 8 Hz – 96 kHz, sedangkan MP3 16 Hz – 48 kHz.
2. Memiliki 48 channel.
3. Suara lebih bagus untuk kualitas bit yang rendah (dibawah 16 Hz).
  •  Software pendukung AAC : IPod dan Itunes, Winamp.
  • Handphone : Nokia N91, Sony Ericsson W800, dan Motorola ROKR E1.
  • Hardware: Play Station Portable (PSP) pada Agustus 2005.

WAVEFORM AUDIO [ .WAV ]
– WAV adalah format audio standar Microsoft dan IBM untuk PC.
– WAV biasanya menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation)
– WAV adalah data tidak terkompres sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di harddisk.
– Software yang dapat menciptakan WAV dari Analog Sound misalnya adalah Windows Sound Recorder.
– WAV jarang sekali digunakan di internet karena ukurannya yang relatif besar.
– Maksimal ukuran file WAV adalah 2GB.

Audio Interchange File Format [.AIF]
– Merupakan format standar Macintosh.
– Software pendukung: Apple QuickTime

Audio CD [.cda]
– Format untuk mendengarkan CD Audio
– CD Audio stereo berkualitas sama dengan PCM/WAV yang memiliki sampling rate 44100 Hz, 2 Channel (stereo) pada 16 bit.
– Durasi = 75 menit dan dynamic range = 95 dB.

Mpeg Audio Layer 3 [.mp3]
– Merupakan file dengan lossy compression.
– Sering digunakan di internet karena ukurannya yang cukup kecil dibandingkan ukuran audio file yang tidak terkompresi.
– Distandarisasi pada tahun 1991.
– Kompresi dilakukan dengan menghilangkan bagian-bagian bunyi yang kurang berguna bagi pendengaran manusia.
– Kompresi mp3 dengan kualitas 128 bits 44000 Hz biasanya akan menghasilkan file berukuran 3-4 MB, tetapi unsur panjang pendeknya lagu juga akan berpengaruh.
– Software pemutar file mp3 : Winamp.
– Software encoder : LAME (Lame ain’t MP3 Encoder), sebuah encoder mp3 open source dan freeware yang dibuat oleh Mike Cheng pada awal tahun 1998.
– Macam-macam bit rate: 32, 40, 48, 56, 64, 80, 96, 112, 128, 160, 192, 224, 256 and 320 kbit/s MIDI (Music Instrument Digital Interface)
Standard yang dibuat oleh perusahaan alat-alat musik elektronik berupa serangkaian spesifikasi agar berbagai instrumen dapat berkomunikasi.

MIDI = format data digital Interface MIDI terdiri dari 2 komponen:
1. Perangkat Keras
Hardware yang terhubung ke peralatan (alat instrumen / komputer)

2. Data Format 
Pengkodean informasi
• spesifikasi instrument
• awal / akhir nada
• frekuensi
• volume suara
MIDI device (mis. synthesizer) berkomunikasi melalui channel
• piranti standard memiliki 16 channel
• 128 macam instrumen (termasuk noise effect)
mis : 0 Accoustic piano
12 Marimba
40 Violin
• 1 channel dapat memainkan 3 – 16 note
MIDI Reception Mode
Mode 1 : Omni On / Poly
Mode 2 : Omni On / Mono
Mode 3 : Omni Off / Poly
Mode 4 : Omni Off / Mono

Komponen-Komponen MIDI device
• Sound generator ? pembangkit suara synthesizer
• Microprocessor ? mengirim / menerima MIDI message
• Keyboard ? mengontrol synthesizer secara langsung
• Control Panel ? mengatur fungsi-fungsi selain nada dan durasi (volume, jenis suara, dll)
• Auxiliary Controllers ? memanipulasi nada (modulation, pitch, dll)
• Memory
MIDI Message
Format MIDI message terdiri dari status byte (keterangan mengenai jenis pesan) dan data bytes.

Terdapat 2 jenis MIDI message:
1. Channel Message (dikirim pada piranti tertentu)
Channel voice message -> performance data antar MIDI device, keyboard action, perubahan control panel
Channel mode message -> bagaimana MIDI device penerima merespon channel voice message
2. System Message (dikirim pada semua piranti dalam sistem)
System real-time message (1 byte) -> sinkronisasi waktu System common message -> mempersiapkan sequencer/synthesizer untuk memainkan lagu System exclusive message -> personalisasi message

DAFTAR PUSTAKA
https://pti08.wordpress.com/2008/12/21/suara-dan-audio/